THE LOVE STORY
OF
SANG BINTANG
Awal mula
aku mengenal cinta ketika aku duduk dikelas 2 smp,,,waktu itu teman2ku bilang kalau
ini hanya cinta monyet yang suatu saat dapat berubah,,aku hanya tersenyum
menanggapi perkataan teman2ku tentang cinta monyet,,aku suka pada alwi al
maliki ,teman sekelasku dia pindahan dari surabaya,,tak pernah ada yang tahu
kalau aku memiliki perasaan padanya,ku simpan rapat2 rasa ini karena salah satu
teman akrabku juga menyukainya,,aku tak mau melukai perasaannya meski kadang
hati ini iri mendengarkan ceritanya yang selalu berbicara dengannya,,tapi aku
tahan rasa ini dengan tersenyum saat melihatnya bersama alwi. 1 tahun aku
pendam perasaan ini,,,hingga akhirnya ujian akhir nasional tiba,,aku satu
ruangan dengannya,dia duduk persis didepanku,setiap kali masuk keruang ujian
jika dia menyapaku aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala dan terkadang
hanya menggelengkan kepala.disetiap pagi sebelum ujian dimulai dilaci bangku
tempat dudukku selalu ada secarcik sobekan kertas yang bertuliskan “sampai
kapan aku harus memendam rasa ini padamu firza by : sang bintang“ aku tak pernah menanggapi sobekan
kertas itu karna aku kira itu hanya pekerjaan orang iseng, 3 hari ujian
nasional berlalu,,namun sobekan kertas berisikan tulisan dan puisi2 cinta
sering aku terima,masih dengan nama yang sama SANG BINTANG ,,aku bingung waktu
itu dan aku tak mengenali tulisan
siapakah itu???,mungkin karena melihatku yang kebingungan teman2ku memberiku
saran untuk tidak memikirkan hal itu,,ku turuti saran teman2ku,namun aku kumpulkan
sobekan kertas yang selalu dikirimkan sang bintang untukku dan aku
mendokumentasikannya,……
Waktu terus bergulir
hingga tiba saatnya pengumuman kelulusan,saat itu lah hal yang tak pernah aku
duga akan terjadi dan menjadi kenangan
dalam kehidupanku,,Sieta teman akrabnya memberikan sobekan kertas kecil berisi
tulisan ini “ jika kamu ingin tahu siapa aku temui aku dibelakang sekolah
usai pengambilan surat keputusan kelulusan ,jangan ajak siapa pun,,,,,,,,SANG
BINTANG “..ada rasa takut di hatiku untuk menemuinya sendirian,,dengan segenap
kebranian yang ku kumpulkan akhirnya aku menemuinya,,aku pun pergi kebelakang
sekolah,namun tak ada siapa2 disitu
hanya ada pak wajio tukang kebun sekolah,,melihatku berjalan ke arahnya pak
wajio mendekatiku dan memberikan sebuah hp lengkap dengan kartu,kartu memori
dan sobekan kertas yang bertuliskan “ maaf aku tak bisa menemuimu karna kamu
dibuntuti dewi,,, SANG BINTANG “ saat itulah aku sadar bahwa pada saat sieta
memberikan kertas itu ada dewi didekatku,,dulu sewaktu ujian dewi sempat bilang
padaku bahwa sang bintang itu adalah alwi tapi aku mengelaknya karna aku takut dewi sakit hati dan tak mau lagi
berteman denganku jika itu memang benar2 alwi,saat itu juga dewi marah besar
padaku karna aku berusaha untuk menutupi perasaanku padanya.masih sangat ku
ingat perkataannya waktu itu “ Bukan ini yang aku mau fir,,,bukan mengalah yang
aku inginkan darimu tapi usahamu untuk mendapatkannya,kalau kamu suka kita
bersaing jangan mengalah kapadaku terus fir,,sudah cukup kamu mengalah padaku
fir,,,” ku elak perkataannya “ siapa yang mengalah padamu aku hanya tidak ingin
pertemanan kita rusak karna satu orang itu “ “fir,,mungkin alwi akan lebih
memilih kamu dibanding aku karna alwi juga punya rasa yang sama ke kamu fir,,”
“ sudah lah dew,,aku tak berharap untuk memilikinya,,harapan itu menyakitkan,”
“tapi itu lah kenyataannya fir,alwi suka kamu tapi jika kamu tak percaya suatu
saat alwi akan mengungkapkannya padamu sendiri,dan mungkin aku tak kan bisa
bertemu sama kamu lagi,,aku mau ikut ayah ke malasyia,,”setelah kejadian itu
aku tak pernah lagi bertemu dengan dewi,ada rasa sedih dan kecewa dihati ini
namun itu lah kenyataannya bahwa dewi telah pergi dan tak akan bertemu denganku
lagi.
Semenjak aku mendapatkan
hp itu ,SANG BINTANG selalu mengirimiku sms,menelponku hingga akhirnya aku
dimondokkan dinurul ikomah,,komunikasi masih terus berjalan,walau hanya pada
saat aku kiriman bisa menghubunginya,,aku senang bercerita dan berbagi
pengalaman dengannya,,hingga waktu liburan pondok tiba,,aku berlibur kerumah
saudaraku di Surabaya,aku beri kabar
sang bintang bahwa aku akan berlibur ke Surabaya dan dia juga bilang kalau
dia juga akan kesurabaya menemui
neneknya karna juga sedang liburan,,tiada ku duga,tiada ku sangka ternyata
rumah sang bintang dengan saudaraku sangat dekat hanya saja ada tembok
pembatasnya,tapi walaupun begitu aku masih belum tahu siapa sang bintang
sebenarnya,,,suatu ketika secara tak sengaja aku dan kakak sepupuku yang pinter
main gitar bernyanyi diteras lantai dua kamar kakak sepupuku,dan
saat itu lah aku tahu bahwa sang bintang itu adalah alwi,,” kalau kamu mau tau
siapa sang bintang sebenarnya, lihat kearah kanan sekarang dan kamu akan tahu
siapa aku” katanya ditelfon ku ikuti sarannya,,awalnya aku tak percaya dengan
semua itu “ gak mungkin “ hanya kata2 itu yang keluar dari mulutku,,aku meresa
tidak yakin akan semua itu hanya saja kakak sepupuku menyakinkanku bahwa Sang
bintang adalah alwi,,dan tanpa
banyak
kata lagi aku berlari meninggalkan kakak sepupuku dan alwi yang mematung
diruang sebelah kiri tempat aku dan kakak sepupuku berdiri....
Seminggu sudah kejadian itu terjadi,dan selama itu pula
alwi tak pernah menghubungiku lagi,akhirnya aku memutuskan untuk
menghubunginya,aku menelfonnya dengan segenap tenaga dan keberanianku kupencet
nomernya,dan ku tekan tombol panggil.”assalamualaikum firza,ada apa?”sapanya
disebrang sana,”gak ada apa2 aku cuman mau bilang kalau besok aku akan kembali
kepondok”jawabku,,”ya aku tahu,ku harap hubungan kita seperti dulu lagi walau
kau tak mau denganku”.”butuh waktu untukku menerimamu,aku janji jika tiba
waktunya aku akan jawab semua tapi apa yang mau aku jawab kamu tak pernah
mengatakan apa2 padaku”.”baiklah aku akan menunggu jawabanmu dan aku akan
terima apapun jawabanmu walaupun aku tak pernah mengatakannya padamu saat ini
suatu saat nanti aku pasti katakan”..”uda dulu ya aku mau beres2 untuk balik
besok assalamualaikum”.’waalaikumussalam”.tut tut tut hp itu ku matikan,”sudah
terima saja fir,alwi anak yang baik dan sopan meski dia bukan anak pondok tapi
sifatnya seperti anak pondok”ucapan kakak sepupuku mengagetkanku”tahu apa kakak
tentang dia,”sergaku”aku memang tidak tahu apa2 tentang dia tapi selama dia berada
disini tingkahnya baik pada semua orang”.”itu tidak bisa dijadikan alasan
kak”sergaku lagi seraya meninggalkan kakak sepupuku sendirian.
Esoknya aku langsung kembali kepondok,sampai dikamar
temen2 ku bercerita tentang seseorang yang sangat tampan dan dermawan mereka
menyebut2 nama alwi,,ku tak mengubris dialog mereka,,hanya saja mereka selalu
bertanya padaku,”katanya dia kenal kamu fir,,dia uda punya cewek apa belum
fir?””gag tau “jawabku.”ah boong masak gak tahu sih,,wonk dia bilang kalau dia
akrab sama kamu”tanya tasya”gag tahu,,kenapa gag tanya sendiri waktu itu”balasku...”aku uda tanya fir,tapi dianya gag jawab” balas tasya,,tak
ku tanggapi argument tasya,ku tinggalkan dia dengan teman2 yang lain dikamar.
Seminggu sudah aku kembali kepondok,ibu datang mengirimku
bersama radit kakak sepupuku,”ada salam dari alwi,disuruh ngubungin katanya”kak
radit membuka percakapan setelah ibu pergi ke astah,kemudian dia memberikan
hpnya padaku,”telfon dia”kak radit melanjutkan,aku ragu untuk menelfonnya,”dia
mengharapkanmu menjawabnya sekarang,semua keputusan dari dirimu dia akan
terima,”kata kak radit lagi “tapi kak aku ragu padanya,dia tak pernah
mengatakan bahwa dia suka aku dan ingin menjadi pacarku”sergaku “itu lah yang
ingin alwi kata kan sekarang,makanya fir kamu telfon sekarang” kak radit
menanggapi sergahanku,kucoba untuk menelfonnya meski dengan sedikit
terpaksa,,tak lama aku menunggu suara disana menyapaku,tapi aku tak punya
keberanian untuk bersuara,ku matikan lagi telfonnya,
Demi apa kau sayang padaku,demi apa kau cinta padaku
demikian ku tanya padamu……nada dering panggilan di hp kak radit
berbunyi,,ku beranikan diri mengangkatnya
“assalamualaikum,ini firza kan?”suaranya menggetarkan hatiku,aku diam
seribu bahasa tak berani menjawab pertanyaannya,
“aku tahu ini kamu,walaupun kamu tak menjawabnya,,fir sampai kapan aku
harus menyembunyikan ini padamu,selama 5 tahun setengah aku menyimpan perasaan
ini sama kamu,aku tak berani mengucapkannya pada waktu itu karna aku tak punya
keberanian untuk mengucapkannya dan aku belum siap untuk mendengar
penolakkanmu,aku tersiksa tapi sekarang ketersiksaanku membuatku berani
mengucapkannya padamu aku mencintaimu dan aku menyanyangimu aku ingin kamu
bukan hanya menjadi pacarku tapi aku ingin kamu mendampingiku selama umur
hidupku,menjadi ibu dari anak2ku menjadi nenek dari cucuku nanti,”ucapnya
disebrang sana
“terlalu dini untuk membicarakan hal seperti itu untukku,perjalanan kita
masih panjang al,kita masih punya satu tingkat yang belum kita lewati yaitu
kuliah,disaat kita kuliah ditempat yang berbeda apakah kata2 itu masih akan
lontar dari lisanmu?ada 2 kemungkinan al,kemungkinan besar tidak, kenapa karna
disaat kamu kuliah kamu akan bertemu dengan banyak wanita yang lebih segalanya
dariku,,dan itu yang membuatku ragu akan dirimu.”balasku
“memang aku akan bertemu dengan banyak wanita yang lebih segalanya
darimu,tapi hanya kamu yang mampu merapuhkan kerasnya hatiku fir,,masih ada
kemungkinan yang kedua yaitu aku akan setia pada cintaku yang pertama,namun
semua keputusan ada ditanganmu,aku hanya bisa menerimanya”sergahnya lagi
“aku juga punya rasa yang sama denganmu al,5 tahun setengah juga aku
menyembunyikan ini,terlalu naif untukku menolak mu,tapi kita masih punya satu
langkah lagi untuk meniti kehidupan yang harus kita lewati yaitu kuliah,dan
ketika kita kuliah mampu kah kita mempertahankan perasaan kita masing2 hingga
kita menjadi sarjana?itu lah yang menjadi pertanyaan ku selama ini jika suatu
saat nanti kamu mengungkapkannya”ujar ku
“kita pasti mampu bertahan fir,kalau kita punya keyakinan dan kepercayaan
pada diri kita masing2,percayakan hatimu padaku dan aku pun percayakan hatiku
padamu,”balasnya
“baiklah,akan aku pegang janji dan ucapanmu”jawabku singkat..percakapan
kami pun diakhiri dan ibu telah tiba dari astah,ku serahkan kembali hp itu pada
kak radit,
“dit ayo pulang”ajak ibu,,”aih ibu,kok uda mau pulang bukannya ngobrol
dulu sama firza eh malah uda mau pulang,gak kangen ya sama firza” ucapku sambil
cemberut “laah kok tahu siih dukun ya”balas kak radit lalu tersenyum,”iih kak
radit siapa yang tanya situ uhk”jawabku kesal,”hemz,bukannya gak kangen Ndok
tapi ibu masih ada pekerjaan dirumah,apalagi kakakmu ini nanti sore mau
balek kesurabaya,kasian kan kalau kecape’an”balas ibu dengan senyum
manisnya,aku hanya mengangguk dan menyalaminya.”jangan nakal dipondok yang
rajin and don’t forget pray your perent and me oke sister”ucap kak radit “duuh
sok bule kamu kak,tahu dah kalau pinter bahasa inggris,,,”jawabku,,kemudian
mereka meninggalkan ku,,rasanya aku
ingin menangis melihat kepergian mereka,namun air mata ini terkunci rapat.aku
pun kembali kekamar,dikamar teman2ku sudah menunggu ku untuk makan bersama,ya itu
lah kehidupan dipondok selalu dengan kebersamaan,makan bersama,antri
bersama,tertawa bersama,menyelesaikan masalah bersama dan terkadang menangis
bersama,itu lah yang membuatku rindu akan kehidupan dipondok..
“makasih ya fir,hari ini kirimanmu membantuku irit hehehehe”ujar gita
teman yang paling lucu dikamarku,aku hanya tersenyum, “alah kalau gita mah irit
melulu tapi badannya gak irit2 tetep aja kayak gentong”semua tertawa mendengar
celetukkan tasya,” just kidding git”lanjut
tasya “iya bro,tenang aja aku gak
kan ambil hati kok,”balas gita,”kita sudah makan,sudah mandi,sudah sholat bagi
yang sholat sekarang tinggal apanya yaa?”tanya aisyah dengan senyum manisnya,”ya
tinggal bersihin sampah makannya,,ayo dibersihin jangan makannya aja yang cepet
tapi ngebersihannya juga harus cepet”ujar nurul “ya bunda”jawab kami
serempak,bunda adalah panggilan kesayangan kami untuk nurul karena dia adalah
kepala kamar kami setelah kak nia berhenti.kegiatan demi kegiatan membuat kami
penat dan bosan untuk menjalankan kehidupan dipondok,apa lagi setelah kepergian
senior kami yang selalu menyemanagati kami dan memotivasi kami, ya itu lah
kehidupan yang harus kami jalani sebagai santri.
3 tahun terasa berlalu
dengan cepat, dan kini tiba saatnya untuk aku melanjutkan satu langkah yang
panjang menuju sebuah kehidupan yang lebih berpengalaman,aku lulus dari SMA
Nurul ikomah dan itu artinya aku harus pulang kerumah,begitu juga
tasya,aisyah,bunda nurul dan temanku yang paling lucu gita,selama 3 tahun aku
dan mereka menjalani kehidupan bersama,suka dan duka kita lalui bersama,dan
kini kita telah tiba di ujung perpisahan,betul kata pepatah yang mengatakan
disetiap ada pertemuan pasti akan ada
perpisahan,namun pada awalnya itu
tidak berlaku bagiku dan alwi,kami meneruskan kekampus yang sama dengan fakultas
dan jurusan yang berbeda,aku dipendindikan dia dikesehatan,walau kami beda
fakultas,komunikasi dan bertemu masih sering kami lakukan namun tidak hanya
berdua,tapi bertiga atau berempat tak pernah kami jalan2 hanya berdua,sampai2
temen kami mengira kalau kami hanya sebatas teman.hubungan ini terus berjalan
hingga badai cinta datang,kesetiaan cinta diuji,kesabaran dan pengorbanan cinta
kami pun teruji,hubungan kami ditentang kedua orang tua kami,terutama kedua
orang tua dan keluarga alwi,berbagai cara dilakukan orang tua dan keluarga alwi
untuk memisahkan kami,bukan hanya orang tua alwi dan keluarganya tapi juga
keluargaku,dengan seribu alasan mereka menentang hubungan kami,selama bertahun
– tahun hubungan kami berjalan dengan baik tanpa ada gangguan apa pun dan
sekarang hubungan kami diterpa topan dan badai cinta yang begitu dahsyat, semua
telah kami lakukan untuk mempertahankan hubungan ini namun hasilnya nihil dan
saat itu lah kami mulai goyah,kami mulai menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri semua ini,,namun
tiba2 kekuatan terbesar datang dari kakek nenek kami yang mendukung hubungan
ini,tapi kekuatan ini tak berlaku bagi kedua orang tua dan keluarga kami,mereka
tetap menentang bahkan lebih dari yang kami tahu,keputus asaan mulai
menghampiri kami,kami mulai lelah,menyerah dengan semua ini,kami tak tahu apa
yang harus kami lakukan,
“al aku lelah dengan semua ini”ujarku saat aku bertemu dengannya ditaman
pinggir kampus, alwi hanya menetapku tanpa kata.
“semua orang menentang hubungan kita,bahkan orang yang paling berharga
dalam hidup kita menentang kita,mungkin ini memang jalan takdir kita untuk
tidak bersama”ujarku lagi.
“perubahan bisa kita lakukan jika ada kemauan fir,jangan
menyerah,yakinlah bahwa kita bisa dan pasti bisa”balas alwi dengan penuh
semangat
“tapi sampai kapan kita harus begini al” balasku
“kita hanya butuh waktu fir,untuk merubah segalanya”kata alwi
“kalau begitu untuk sementara kita jangan bertemu,jangan
komunikasi”kataku
“baik lah kalau itu memang yang terbaik untuk kita”ucapnya
Dan pertemuan itu pula
menjadi pertemuan terakhir dari kami,semenjak itu kami tak pernah lagi
bertemu,kami kehilangan kontak dan kabar terakhir yang aku peroleh dari yulita
lewat pesan facebook bahwa alwi
meninggal akibat kecelakaan,awalnya aku tak percaya dengan apa yang dikatakan
yulita lewat pesan facebooknya,aku kira dia hanya bercanda karna dari dulu dia
sering membohongiku namun ketika aku sampai dirumah,ibu memberikan hpnya padaku
“fir ini telfon dari mama nya alwi”ucap ibu dengan raut wajah sedih,tanpa
banyak kata aku mengambil hp ibu kemudian berjalan menuju kamarku disebrang
sana ku dengar banyak suara isak tangis,bahkan suara mama alwi tak begitu jelas
ku dengar.
“fir ikhlaskan alwi untuk pergi,maafkan semua kesalahannya,maafkan mama
dan papa juga yang tak pernah merestui hubungan kalian mama menyesal fir
……………………………”mama tak melanjutkan ucapnya lagi hanya isak tangis yang terdengar
disebrang sana.aku paham apa yang terjadi seketika itu pula badan ku terasa
lemah dan remuk bagai terpa batu yang besar,air mataku mengalir tanpa
terasa,aku menangis, ya aku menangis atas kepergiannya yang begitu cepat
meninggalkan semua harapan yang pernah kita harapkan bersama,semua telah berakhir,semua hanya tinggal
kenangan,batin gemuruh,hatiku berteriak,lisanku terkunci hanya air mata yang
mampu mengisyaratkan kesedihan yang aku alami.
1 tahun sudah alwi pergi meninggalkanku untuk
selamanya,meski hati ini tak rela namun harus aku coba untuk merelakannya,sulit
memang tapi aku terus berusaha merelakannya,berusaha untuk tidak mengingat
kenangan saat bersamanya,aku bisa untuk tidak mengingat itu semua tapi untuk
menghilangkan rasa yang ada dihati ini aku sulit,meski berbagai cara telah aku
lakukan,aku berusaha untuk mencarinya namun tetap tak bisa,bahkan sudah 3 kali
aku berusaha mencari penggantinya tapi tetap saja tidak bisa dan berakhir begitu
saja,sampai saat ini ketika ku tulis cerita ini aku masih tidak bisa
menghilangkan perasaan ini,aku berharap suatu saat nanti ada sesosok yang mampu
menggantikan perasaanku terhadap alwi al-maliki…………..
SELESAI
THE LOVE STORY OF SANG BINTANG
Reviewed by khoirul anr
on
Saturday, February 21, 2015
Rating:
