OLeh: Wasilah
Ketika mentari tak dapat menyinari bumi ini.
Ketika bumi tidak bisa berhenti untuk menghamburkan isinya.
namun entah apa yang membuat ku bertahan dalam pendirian ini.
berdiri menunggu mu menanti satu harapan tak pasti.
bergelut dengan badai berselimut dengan angin kutembus tebalnya dinding yang melintang,
tak peduli akan panasnya sinar.
detik demi detik jam pun bergiliran hingga tahun menyambut.
namun tak ada hadirmu sedetik pun.
tak ada kata yang kau ucapkan.
Tuhan, jika memang KAU tak izinkan aku mendapatkannya.
kenapa KAU hadirkan dia dihadapan ku ini.
apa iya dia hanya sesosok bayang bayang yang ku idamkan.
lalu siapa kah dia sebenarnya..?
tak ada respect sedikitpun darinya sakit memang.
tapi aku tak berhak mnuntut padanya.
untuk marahpun aku sungguh tak ada izin.
bodohnya diriku ini atau kejamnya sikap mu itu.
Tuhan
jika memang keputusanMU itu tak dapat diubah lagi.
izinkan aku menitip satu surat untuknya.
satu surat yang inginku sampaikan pada nya.
bila KAU sampaikan..
aku akan berjanji untuk tak menunggu nya lagi.
aku pun tak mau jika harus menunggu nya yang tak prnah mengetahuiku.
pertemukan aku dengannya walau hanya satu kedipan mata.
dan saat itu aku akan hilangkan rasa menyiksa ini.
aku sungguh lelah bila harus menati nya.
dan kuputuskan untuk berhenti menjadi penanti nya.
dan kuharap dia bisa respect pada orang2 seperti ku ini yang menginginkan hadirnya di kehidupan mereka.
Puisi Rindu dan Harapan
Reviewed by khoirul anr
on
Thursday, December 26, 2013
Rating: